paket usaha laundry

Sebagai seorang yang memiliki jiwa pengusaha, tak salah juga untuk ikut mengambil keuntungan dalam usaha laundry ini. Anda bisa memulai dengan modal sendiri atau bahkan join modal dengan teman atau saudara. usaha laundry Untuk yang join modal, pasti akan ada yang namanya share profit (bagi hasil). Lantas, bagaimanakah cara bagi hasil yang tepat untuk usaha laundry? Apakah bagi hasil tersebut layak dan cukup menguntungkan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita ulas bersama. Cara membagi keuntungan usaha laundry Ada beberapa cara untuk share profit atau bagi hasil.

 

Terkadang ada yang maunya bukan profit, melainkan return. Kalau profit biasanya dari untung bersih, dengan kata lain keuntungan dibagi setelah dipotong berbagai macam biaya. Cara yang paling mudah untuk membagi profit adalah dengan cara membagi keuntungan yang didapat langsung berdasarkan komposisi modal yang ditanamkan. Jadi misal modal uang yang anda tanam 50% dan partner 50%, maka pembagian keutungannya pun seperti itu. Yang menjadi masalah, seringkali ada pihak yang tidak mau aktif mengelola, sehingga inginnya hanya tanam modal saja. Misalkan yang aktif mengelola nantinya adalah anda, sehingga anda akan lebih banyak bekerja dibandingkan partner. Nah, apakah anda rela untuk tidak dibayar padahal anda sudah kerja keras sementara partner anda menerima hasil yang sama atau anda ingin tetap dihargai? Hal ini tentu dikembalikan kepada anda dan kesepakatan partner.

 

Kalau memang usaha dan keaktifan anda ingin dihargai, anda bisa memperhitungkannya sebagai modal tenaga atau bisa juga dengan cara memberikan gaji sebagai karyawan atau bisa juga perpaduan keduanya. Dengan kata lain, jika dianggap jadi modal, anda bisa menghitung keaktifan anda sebagai bagian dari modal keseluruhan. Jadi, nantinya yang disebut sebagai modal ada 2 jenis. Yang pertama adalah modal uang dan selanjutnya adalah modal tenaga. Tenaga anda misalnya dihargai sebagai modal sebesar 10%, sehingga uang yang disetor sekarang porsinya sebesar 90% dari total modal. Nanti dalam pembagian profit, anda bisa juga mengikuti standar ini. Karena anda memberikan tenaga dan uang, jadi anda akan mendapatkan 55% keuntungan (45% modal uang dan 10% modal tenaga). Dan sisanya 45% merupakan bagian keuntungan untuk partner anda.

 

Perhitungan seperti di atas memang fleksibel, hanya saja anda perlu menegaskan juga mengenai kemungkinan rugi, apakah anda perlu bertanggungjawab sebesar 55% juga atau tidak. Cara lainnya bisa juga dengan menghitungnya sebagai gaji layaknya karyawan. Nantinya anda perlu diskusikan berapa kira-kira upah yang patut anda dapat karena mengelola manajemen usaha tersebut. Apakah mau dibayar per bulan, per tahun atau dibayar kalau mencapai target. Hal-hal tersebut menjadi kesepakatan anda dan partner sebagai pemilik modal utama. Yang perlu diingat, dalam membuat usaha joinan atau patungan, jangan hanya memikirkan keuntungannya terus, tapi uga manajemen kerugiannya.

Previous PostNext Post

Leave a Reply

WordPress Theme