Jenis Tangisan Anak

Menangis merupakan sebuah bentuk signaling behaviour yang ditunjukkan anak sebagai bentuk kemelekatan/ attachment dengan orang tua atau siapapun pengasuhnya. Tentang attachment dapat dilihat pada artikel Dibalik Layar Anak Juara. Tangisan timbul dari kondisi yang berbeda-beda, begitu pula intensitas dan ritmenya.

Menurut Wolff ada tiga macam bentuk tangisan, yaitu tangisan dasar, tangis marah dan tangis sakit. Tidak jauh berbeda dengan hal itu Maccoby menyatakan ada tangis takut, tangis lapar dan tangis sakit.

1. Tangisan marah

Tangisan ini bisa terjadi karena ketidaknyamanan kondisi ataupun mengantuk. Ketidaknyamanan terjadi mungkin diakibatkan oleh lingkungan bising, suasana yang panas atau popok yang basah. Tangisan anak jenis ini biasanya mendadak dan meningkat intensitasnya. Ibu perlu mencari tahu apa sebenarnya yang dirasakan anak. Sedangkan tangisan anak mengantuk biasanya disertai dengan getaran dan anak nampak merasa gelisah. Ia mungkin akan menggosok-gosok mata atau menggerakkan kaki serta tangannya secara random.

2. Tangisan sakit

Tangis sakit biasanya juga terjadi secara mendadak dan banyak terjadi pada anak-anak. Biasanya anak akan menangis dan menjerit dengan suara yang sangat keras memekakkan telinga, saat ia merasakan sakit yang datang tiba-tiba atau disertai dengan rasa terkejut. Coba periksa apakah tangan dan kakinya terjepit bantal atau gulingnya, atau bisa jadi ia menangis karena gigitan nyamuk.

3. Tangisan takut

Tangis takut timbul secara mendadak, keras dan diikuti keheningan yang cukup panjang saat anak menarik nafas. Anak bisa jadi takut ketika sendirian atau sesuatu hal yang menurutnya mengancam dirinya. Ibu dapat mencoba mendekati dan menggendongnya serta menepuk-nepuk punggungnya agar dia merasa tidak sendirian. Katakan padanya bahwa ibu bersamanya.

4. Tangisan lapar

Tangis lapar terjadi saat anak merasa perutnya lapar, dimulai dengan tangisan biasa dengan durasi sekitar 0,6 detik diikuti dengan keheningan singkat sekitar 0,2 detik, bunyi nafas pendek 0,1-0,2 detik dan diikuti periode istirahat singkat. Kadang anak yang menangis karena lapar menendangkan kaki ke udara sambil menghisap jemarinya.
Begitu diangkat, anak berusaha mencari buah dada. Meski ia baru saja menyusu, tapi mungkin ia memerlukan lebih banyak susu. Tangisan anak jenis ini pun akan segera berhenti jika ia mendapatkan susu, baik susu formula maupun ASI.

 

Previous PostNext Post

Leave a Reply

WordPress Theme