Satu hari berlalu dari pergantian tahun Islam menjadi 1437 H. Tidak seperti hingar bingar pergantian tahun baru Masehi, pergantian tahun baru Islam cenderung lebih sepi dari antusiasme berlebihan masyarakat. Tetapi memang seharusnya bukan hura-hura yang diprioritaskan dalam pergantian tahun.
Bagi beberapa orang mungkin seharusnya pergantian tahun dilalui dengan bersedih hati. Bagi beberapa orang yang hidup nya tidak menjadi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Bagi beberapa orang yang kualitas hidupnya justru menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Setiap tahun kita seharusnya melakukan hijrah secara maknawi dimana kita berpindah dari nilai yang kurang baik menuju nilai yang lebih baik, dari kebathilan menuju kebenaran, dari kekufuran menuju keislaman.
Pergantian tahun seharusnya dilalui dengan melakukan perenungan, melakukan instropeksi diri, meletakkan cermin di depan diri kita. Apa yang sudah kita lakukan di tahun yang telah lalu. Kebaikan apa yang sudah bisa kita lakukan. Keburukan apa yang sudah kita tinggalkan.
Janganlah terlalu berat memandang makna hijrah. Yuk mulai dengan melakukan kebaikan-kebaikan kecil seperti berusaha jujur, menyapa hangat, berfikiran postif, memberi kepada mereka yang lebih kekurangan, mengurangi iri hati, menjaga lisan.
Insya Allah hal-hal positif yang kita lakukan akan membawa kebaikan juga bagi diri kita.
Allah SWT berfirman : “…Barangsiapa yang mengerjakan kebaikansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-8)
Jadi yuk Fresher renungkan hidup yang sudah kamu lalui tahun kemarin, rencanakan perbaikan dan lakukan perbaikan! Karena Allah berfirman: “Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya akan memperoleh tempat pindah yang banyak di bumi serta kelapangan rizki.” (QS. An-Nisa’: 100)
