Berwirausaha atau Menjadi Karyawan?
Setiap orang punya cara dan punya pilihan untuk menempuh jalan guna mencari nafkah. Ada yang menempuh nya dengan berwirausaha dan adapula yang memilih jalan untuk menjadi karyawan. Semua pilihan adalah sah saja bahkan menjadi karyawan sambil berwirausaha juga adalah pilihan yang mantap bagi sebagian orang.

Setiap pilihan tentu ada konsekuensinya masing masing. Yang terpenting dari semua pilihan tersebut adalah anda menjalankan nya dengan rasa senang gembira tanpa tekanan. Pilihlah yang sesuai dengan passion anda. Pilihlah pekerjaan yang anda suka untuk melakukannya dengan rasa antusias yang kuat untuk melakukan sesuatu yang lahir dari hati. Sehingga dibayar atau tidak dibayar kita akan tetap melakukannya.

Jika jatuh pada pilihan berwirausaha tentu ada alasan alasan tertentu yang menjadi dasar anda kenapa memilih berwirausaha. Dengan berwirausaha, sebesar atau sekecil apapun modal dan usaha yang anda jalankan anda lah “bos”nya. Anda pegang “kuasa” atas usaha yang anda jalankan. Berhasil atau tidaknya semua tergantung anda sendiri.

Baca Lagi : 15 Kebiasaan Sukses Orang Terkaya Dunia

Untuk berwirausaha kita mesti paham tahap tahap nya. Secara baku tidak ada yang mengajarkan, namun dalam dunia usaha didapat beberapa kesimpulan umum tentang tahapan berwirausaha. Pertama tahap memulai, di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan observasi peluang usaha yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’.

Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang jasa, kuliner atau bidang lainnya
Kemudian, tahap pelaksanaan usaha. Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, seperti aspek pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

Selanjutnya tahap mempertahankan usaha. Pada tahap ini wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

Terakhir ke tahap mengembangkan usaha. Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Seorang wirausaha harus memiliki kompetensi wirausahawan. Berikut kompetensi yang secara umum mutlak harus dimiliki seorang wirausahawan.

•  Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.

•  Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat,  cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.

•  Having the proper attitude,yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.

•  Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.

•  Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.

•  Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.

•  Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan / memotivasi,  dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.

•  Statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.

•  Knowing how to compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing.

•  Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139)

Previous PostNext Post

Leave a Reply

WordPress Theme