permainan anak 1

Permainan tradisonal kita banyak sekali lho Fresher ada engklek, gobak sodor, petak umpet, lompat tali, batu tujuh, congklak dan sebagainya. Siapa yang masih mengalami romantisme permainan tradisional?

Sayangnya belakangan ini anak-anak sekarang tidak menjadikan permainan tradisional menjadi aktivitas bermain favorit. Mereka lebih memilih permainan digital dan juga bermain gadget.
Padalah kalau kita mau perhatikan permainan tradisional banyak sekali manfaatnya bagi tumbuh kembang anak-anak. Fresher penasaran? Yuk cek ulasannya berikut ini:

1. Mengembangkan kecerdasan intelektual
Banyak permainan anak yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak, baik dalam proses pembuatan permainan maupun ketika memainkan permainannya. Contohnya dalam permainan congklak, permainan congklak ini akan melatih otak kiri anak. Anak juga dapat mengasah kemampuan mereka mengatur strategi agar bisa berhasil memenangkan permainan yang dilakukan. Permainan ini terlihat sederhana, namun ketika dimainkan otak kiri anak akan aktif dengan perhitungan-perhitungan numerik.

2. Mengembangkan kecerdasan emosi
Dalam sebuah permainan tradisional selain melatih kecerdasan intelektual juga dapat mengembangkan kecerdasan emosi seorang anak. Contohnya ketika anak terlibat dalam sebuah permainan yang berbentuk kelompok seperti petak umpet, ataupun pada permainan layang-layang.
Pada permainan layang-layang, kesabaran anak akan dilatih dimulai dari proses pembuatan layang-layang yang mana kedua sisinya harus seimbang agar bisa terbang, kemudian saat akan menerbangkannya bukanlah suatu hal yang mudah. Anak dituntut untuk sabar mencari arah angin yang tepat untuk menerbangkan layang-layangnya dan menggerakkan tali layang-layang dengan gerakan yang tepat agar tali tidak terputus.

permainan anak 2

3. Mengembangkan daya kreatifitas
Kebanyakan alat permainan tradisional sangat sederhana dan mudah didapat. Namun melalui hal ini seorang anak dapat terlatih daya kreatifitas serta imajinasi dalam membuat maupun menciptakan permainan tradisional. Contohnya permainan mobil-mobilan yang terbuat dari serabut kelapa maupun jeruk bali atau pelepah pisang yang bisa dijadikan kuda atau senapan. Anak dilatih untuk dapat mencari bahan hingga merangkainya sehingga menjadi bentuk yang mereka inginkan.

4. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi
Karena permainan tradisional umumnya dilakukan secara berkelompok, maka permainan ini otomatis mengajarkan kebersamaan seperti dalam permainan galah asin, pris-prisan/bebentengan, oray-orayan, ucing sumput, dan masih banyak lagi. Dalam permainan kelompok, anak membutuhkan teman kelompok yang berarti memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi. Selain kebersamaan, anak diajarkan untuk berempati, bergiliran, menaati peraturan, juga solidaritas. Anak juga secara tidak langsung melatih kemampuan memimpin atau mengorganisir saat memberikan komando, ide atau saran kepada teman sepermainannya.

permainan anak 3

5. Melatih kemampuan motorik
Aktivitas fisik yang dilakukan anak ketika bermain secara langsung merangsang gerakan motorik anak, baik motorik halus seperti menggambar, meremas, menggenggam, maupun motorik kasar seperti melompat, berlari, berjongkok, dan meloncat. Selain itu, bermain juga berfungsi untuk melatih dan mengembangkan gerakan otot pada anak.

6. Belajar mengenai sportivitas
Permainan tradisional melatih seorang anak menjadi lebih sportif misalnya ia bersedia mengakui kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan. Karena biasanya anak yang curang akan terkena sangsi dari teman-temannya.

7. Membuat anak percaya diri
Permainan tradisional membuat seorang anak lebih percaya diri, karena setiap anak yang bermain pernah merasakan kemenangan dan mengungguli teman-teman lainnya, ini sangat baik untuk perkembangan anak sehingga menjadi anak yang penuh percaya diri.

Nah, itu tadi 7 manfaat permainan tradisional bagi anak. mantap sekali kan Fresher? Jadi yuk giatkan lagi permainan tradisional kita.

Previous PostNext Post

Leave a Reply

WordPress Theme