Mencuci pakaian merupakan budaya tertua dalam sejarah peradaban manusia. Cerita ini bisa kita temukan dalam naskah kuno dimana manusia dari sejak dahulu (tarihk sebelum masehi) telah melakukan kegiatan mencuci pakaian. Sebelum ada teknologi mesin pencuci dan pengering, manusia pada masa lalu menggunakan berbagai teknik dan perlengkapan sederhana dalam membersihkan pakaian.

Hampir semua bangsa di dunia awalnya mencuci pakaian di sungai yang dilakukan oleh kaum wanita. Arus air dimanfaatkan untuk membersihkan noda dan bau. Agar noda dan bau tersapu air lebih optimal, bebatuan dimanfaatkan untuk menggilas kain yang dicuci, lalu dijemur pada dahan dan ranting yang disinari matahari.

Adapun bagi masyarakat yang jauh dari sungai, proses mencuci dilakukan dengan merendamnya dalam bejana yang dipanaskan di atas tungku. Mencuci pakaian, Setelah diangkat, pakaian yang dicuci dipilin dan dipukul dengan tongkat kayu untuk membersihkan kotoran, kemudian dibilas air bersih.

Kita tentu bertanya-tanya dengan apa manusia masa lalu membersihkan noda yang ada di pakaian mereka? Ada sumber yang mengatakan bahwa zaman dahulu manusia menggunakan garam alkali semacam alkali pembersih. Benda mirip sabun ditemukan dalam bentuk tabung saat penggalian di Babilonia Kuno adalah fakta tentang pembuatan sabun diketahui pada tahun 2800 SM.

Pada abad ke-16, orang-orang Inggris melumuri badan dengan minyak atau lemak untuk membersihkan kotoran yang menempel. Bahkan mereka juga mengenal lumpur dan kotoran hewan sebagai sabun untuk mencuci pakaian. Ya ini terdengar aneh.

Kemudian pada era setelah masehi, kegiatan mencuci pakaian masih menggunakan cara-cara tradisional seperti tersebut diatas hingga abad ke 17 dibuatlah alat pencuci pakaian berbahan baku papan. Seiring perkembangan teknologi pada masa lalu, baru pada abad ke 18 mesin cuci uap ditemukan dan mulai dijual.

Previous PostNext Post

Leave a Reply

WordPress Theme