Pilih Simply Fresh Laundry atau Kemitraan Laundromat (Laundry Koin) ? Banyak yang tanya tentang model bisnis laundry koin kepada kami. Karena konsep model laundry koin atau biasa disebut laundromat ini mulai cukup ramai bermunculan.
Kami di Simply Fresh Laundry sendiri sebagai Pelopor konsep laundry kiloan di Indonesia sebenarnya sudah lama mempelajari konsep ini sampai ke luar negeri.
Di luar negeri konsep laundromat berdasar data yang kami dapat sudah ada sejak tahun 1932 yang pertama dibuka di Fort Worth, Texas dengan sistem koin.
Namun kenapa Simply Fresh Laundry hingga sekarang belum membuat konsep laundromat ini karena ada beberapa pertimbangan mendasar.
Pertama, Habit Masyarakat.
Di Luar Negeri khususnya di negara-negara Maju memiliki budaya masyarakat yang mandiri. Mereka sudah terbiasa mengerjakan apa-apa sendiri. Kenapa bisa seperti itu ? Hal ini terkait standar gaji yang besar di sana. Untuk perkerjaan yang di Indonesia di pandang sebelah mata disana bisa bergaji sangat tinggil contoh :
- Tukang cuci piring sebulan bergaji US$ 1344 atau 19,5 juta Rupiah (kurs saat tulisan ini ditulis 1 dollar = Rp.14.578).
- Pelayan Kedai Cepat saji, dengan kerja 40 jam seminggu maka sebulan bisa mendapat gaji US$ 1300 atau 18,9 juta Rupiah.
- Pelayan Food Court Mall, gaji sebesar US$ 2000 atau setara 29 juta rupiah. Diluar gaji seorang WNI yang kerja di sektor ini juga mendapatkan biaya transportasi, makan,dan tempat tinggal.
- Pelayan Restoran Berbintang, gaji dan tips bisa sampai US$ 3000 atau setara dengan 43 juta rupiah.
- Pengasuh Anak sebulan bisa mendapat US$ 2000, ini belum termasuk kalau ada lembur.
- Sopir Online sehari bisa mendapat US$ 250 atau setara 3,6 juta rupiah.
Data diatas didapat dari WNI yang kerja di Amerika silahkan cek https://www.merdeka.com/trending/jangan-kaget-ini-jumlah-gaji-wni-yang-bekerja-di-amerika-bikin-geleng-geleng.html
Dan banyak lagi perkerjaan lainnya.
Artinya apa ? Untuk menghemat pengeluaran maka masyarakatnya mau tidak mau dilatih untuk mandiri, segala sesuatu dikerjakan sendiri. Begitu juga dalam hal urusan cuci mencuci atau laundry dikerjakan sendiri, terutama bagi yang dirumah tidak punya mesin cuci dan pengering maka dengan sewa mesin di laundromat.
Sementara di Indonesia dengan UMR rendah dan biaya jasa yang relatif terjangkau, untuk urusan cuci mencuci kalau tidak dikerjakan Asisten Rumah Tangga, ya bisa laundry full service terima beres.
Harus menunggu berjam-jam nyuci rasanya NGGA BANGET!
Kedua, Budaya Membaca Tinggi.
Selain faktor kemandirian juga yang membuat konsep laundromat sukses menjamur di negara-negara maju adalah karena budaya membaca yang tinggi. Sehingga rela menunggu berjam-jam sambil membaca buku.
Sementara minat baca bangsa Indonesia sangat rendah. Berdasarkan studi “Most Littered Nation In the World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu,
Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).
Ketiga, Cost Awal Tinggi
Pertimbangan lain adalah untuk membuka model bisnis laundromat/ laundry koin ini membutuhkan modal yang tidak sedikit. Setidaknya dari data kami minimal membutuhkan dana berkisar 300-500 juta dikarenakan harga mesin yang juga relatif mahal.
Dengan modal sedemikian besar ditambah pertimbangan budaya masyarakat tentu menjalankan model bisnis laundromat sangat beresiko.
Keempat, Tingkat Mobilitas yang Tinggi
Konsep Laundromat menurut hasil pengamatan, yang cukup berhasil yaitu yang di titik-titik lokasi dengan tingkat kepadatan serta mobilitas yang tinggi. Contohnya di area sekitar apartemen di kota-kota besar. Itupun pelanggan tidak menunggui langsung cuciannya, tapi tetap di drop dan dikerjakan oleh operator. Yang sebenarnya konsep ini tidak ada bedanya dengan konsep laundry pada umumnya di Indonesia.
SOLUSI SIMPLY FRESH LAUNDRY
Namun demikian Simply Fresh Laundry yang menurut suatu lembaga riset sebagai Franchise Laundry kiloan Terpopuler di Indonesia selama 7 tahun berturut-turut tidak hanya diam dan berpuas diri.
Dengan budaya Kaizen yang ditanamkan dalam budaya perusahaan Simply Fresh terus berinovasi dan menyangkal klaim-klaim, khususnya dari sebuah brand kemitraan laundromat yang memandang remeh bisnis Laundry yang mereka sebut sebagai Laundry “Konvensional”.
Klaim Terhadap Bisnis Di Luar Laundromat antara lain :
- Diragukan Higienis : Darimana bisa mengklaim produk yang dihasilkan lebih higienis ? Sementara mesin yang Simply Fresh gunakan juga menggunakan mesin brand Eropa dan Amerika.
- Cuci Dicampur : Konsep pemisahan pakaian satu mesin satu pelanggan sudah lama dijalankan di outlet Simply Fresh Laundry dengan sistem Cycle.
- Lama 2-3 hari jadi : Padahal layanan kilat 4 jam jadi sudah dijalankan di Simply Fresh sejak tahun 2006 sejak tahun pertama pembukaan Simply Fresh Laundry.
- Anti Bakteri : Padahal sejak tahun 2010 jauh sebelum konsep laundromat ada, Simply Fresh Laundry telah mendapatkan REKOR MURI sebagai Laundry Kiloan Pertama di Indonesia yang Menggunakan Teknologi Ultraviolet. Yaitu sebuah teknologi proses higienis air supaya bebas bakteri.
- Bisnis Sulit dikontrol : Bisnis sulit dikontrol apabila tidak memiliki sistem yang proven. Sementara Simply Fresh telah berpengalaman di 100 kota dengan 355 outlet yang telah dibuka, dengan menggunakan Standart Operating Procedure yang telah teruji.
- ROI tidak jelas : Brand yang mengklaim ini menjalankan bisnis laundromat baru dimulai tahun 2017 artinya sekitar 2-3 tahun lalu, namun bisa berani mengklaim ROI nya yang cepat & jelas, ini malah dipertanyakan klaimnya. Mungkin bisa berhasil di titik kota besar dengan kepadatan tinggi, namun belum tentu di kota-kota lain. Pesan Kami Teliti Sebelum Berinvestasi!
- Bisnis Laundry “konvensional’ Mulai ditinggalkan dan sulit bersaing : Bisnis yang ditinggalkan dan sulit bersaing yaitu yang tidak mampu memberikan nilai lebih atau inovasi. Sementara Simply Fresh selalu berinovasi sampai-sampai berhasil mendapatkan 36 Penghargaan nasional dan internasional atas prestasinya.
Bahkan Simply Fresh Laundry mengadakan seminar online rutin ditujukan kepada para pengusaha Laundry yang ingin bisnisnya Bisa Tampil Beda dan Menangkan Persaingan Binis, tentunya dengan mengajarkan strategi-strategi yang sudah TERBUKTI, yang bisa membuat Simply Fresh bertahan selama 14 tahun terakhir ini.
Sebagai Peraih REKOR MURI Waralaba Laundry Kiloan Pertama di Indonesia dan telah memiliki Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) dari Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, serta sebagai Member of Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Simply Fresh terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Berikan investasi yang terjangkau namun bisa mendapat hasilkan yang maksimal.
SALAM SUKSES BERKAH BERLIMPAH!
Catatan : Foto-Foto outlet terbaru Simply Fresh Laundry dengan Paket Standar Plus.