Sebelum memulai usaha terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, mengingat merintis suatu usaha hingga mencapai kesuksesan bukanlah suatu hal yang mudah. Apalagi bagi Anda yang sudah terbiasa dengan rutinitas pekerjaan kantor, dan sedang ingin mencoba merintis usaha sendiri. Tanpa adanya persiapan yang matang maka usaha yang dirintis akan mengalami kesulitan dalam perkembangannya. Hal dasar yang harus di perhatikan sebelum memulai usaha :
1. Memilih bidang usaha yang sesuai dengan minat, serta memiliki passion dan pengetahuan di bidang tersebut
Anda dapat berkreasi dengan hal-hal yang menjadi minat Anda, dan merubahnya menjadi sebuah bisnis. Jika Anda telah menentukan minat, maka segeralah mengasah pengetahuan dan memperbanyak referensi serta keterampilan seputar bidang usaha yang akan ditekuni. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika nantinya Anda sudah melakukan action untuk memulai bisnis tersebut, sehingga Anda akan lebih siap dengan segala kemungkinan yang akan muncul selama berjalannya operasional bisnis.
2. Memperluas jaringan bisnis dan pertemanan
Memperluas jarigan merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan ketika membangun sebuah bisnis. Berbagai peluang dan tawaran pengembangan bisnis dapat bermula dari jaringan yang Anda bangun. Selain itu, jaringan ini juga dapat berfungsi untuk sarana share dan berbagi pengalaman dengan rekan sesama pebisnis, sehingga pengetahuan Anda pun dapat bertambah.
3. Keunikan dan nilai unggul dalam produk atau jasa
Untuk menghadapi persaingan bisnis, Anda harus dapat menciptkan suatu produk yang memiliki keunikan dan nilai tambah jika dibandingkan produk lain yang sejenis. Ketika Anda telah memiliki suatu produk atau jasa yang terbukti keunggulannya, maka akan sangat mudah untuk memasarkan produk atau jasa tersebut.
4. Menyisihkan uang untuk modal kerja dan penambahan investasi
Ada kalanya ketika seorang pengusaha mulai mencapai kesuksesan, melupakan faktor persiapan akan hal-hal yang tidak terduga atau memikirkan mengenai pengembangan usaha. Akan lebih baik jika keuntungan disisihkan untuk penambahan modal kerja ataupun penambahan investasi misalnya dalam bentuk alat-alat produksi. Dengan demikian usaha dapat lebih berkembang.