Manfaat Bermain Pasir Bagi Anak

Masa usia emas anak terjadi pada 5 tahun usia pertamanya. Semakin banyak stimulus yang diberikan oleh orangtua melalui berbagai metode atau permainan maka semakin cepat anak dalam mengoptimalkan kecerdasan nya. Ibu dapat mengajak anak dalam mengimplementasikan permainan sensori (sensory play).

Sensory play adalah permainan yang melatih dan menggunakan satu indera atau lebih (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan peraba). Permainan ini berguna untuk mendorong anak belajar observasi, menstimulasi indera, dan membangun hubungan syaraf di otak. Bentuk permainan ini bisa dalam bentuk mengejar cahaya, main tebak suara, bermain pasir dan air, bermain lompat-lompat atau berjalan mengikuti garis.

Beberapa manfaat dalam bermain sensori ini diantaranya adalah:
1. Melatih perkembangan otak
2. Meningkatkan bonding dimana saat orang tua bermain bersama anaknya, maka saat itu pula ikatan batin antara orang tua dan anak terbangun.
3. Melatih perkembangan bahasa baik motorik kasar halus, kognitif, kreatifitas, dan sosial emosional.

Pada usia 0-2 tahun, kecerdasan kognitif anak sedang berada pada tahap sensorimotor sebagaimana teori pembagian perkembangan kecerdasan kognitif anak yang disampaikan oleh Piaget yaitu: tahap sensorimotor (0-2 tahun), praoperasional (2-7 tahun), konkret operasional (7-11 tahun), dan formal operasional (> 11 tahun).

Sejalan dengan hal tersebut, anak dengan usia 0-2 tahun adalah anak yang cocok untuk menjadi target permainan sensory play karena mereka sedang dalam masa mengeksplor segala hal menggunakan indranya. Ibu dapat mengajak anak bermain pasir di pantai yang berpasir putih. Biarkan anak meremas-remas pasir dan mengeksplor keadaan sekitar dengan mengambil kerang-kerang kecil atau batu-batu yang dapat dijangkaunya. Anak akan sangat bahagia menemukan sesuatu yang baru.

*Diolah dari berbagai sumber

 

Previous PostNext Post

Leave a Reply

WordPress Theme